JB mengantar Yūji ke Akademi setelah bekerja, tapi sebelum dia bisa keluar dari mobil, dia mencium pipinya, yang membuatnya sangat tidak nyaman. Yang lebih rumit, dia mengetahui bahwa Sachi telah menyaksikan ciuman itu tetapi berjanji untuk tidak mengatakan apa pun. Yūji kembali ke kamarnya dan menemukan Amane menunggunya. Setelah olok-olok mereka yang biasa dan mandi, Yūji duduk untuk makan malam ketika Amane menerima foto JB menciumnya (Sachi mengartikan ‘berkata’ secara harfiah), yang membangkitkan kecemburuannya. Yūji bertanya pada Amane kenapa dia begitu gigih dalam mengejarnya dan dia menjawab itu adalah cinta pada pandangan pertama. Dia tidak puas dengan jawabannya dan menekannya. Dia menangis dan terkejut Yūji menyebutkan nama saudara perempuannya. Dia mengungkapkan bahwa dia dan saudara perempuan Yūji, Kazuki , keduanya mahasiswa baru di tim bola basket yang sama di sekolah menengah. Saat mereka berbicara lebih jauh, Yūji akhirnya setuju untuk mengizinkannya berperan sebagai pacarnya asalkan Ia tidak harus berperan sebagai pacarnya. Amane kemudian mengambil jurnal dari kamarnya dan memberikannya Jurnal tersebut mendokumentasikan peristiwa tragis yang menimpa tim bola basket saat Amane, satu-satunya yang selamat, mengingatnya.
